Perekayasaan kebumian atau Geoengineering adalah
konsep memanipulasi iklim bumi guna melawan efek pemanasan global. The National Academy Sciencemen definisikan
teknik kebumian sebagai "suatu cara yang melibatkan ilmu rekayasa
keteknikan dalam skala besar terhadap lingkungan untuk melawan efek akibat
perubahan komposisi atmosfer bumi". Beberapa teknik kebumian adalah
berdasarkan pengubahan bentuk karbon. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini mencakup
metode langsung (misalnya penangkapan gas karbon dioksida di udara) dan
metode tidak langsung (penumbuhan fitoplankton secara besar-besaran di lautan).
Hal ini bisa dikategorikan sebagai mitigasi pemanasan global.
Alternatifnya adalah teknik pengaturan radiasi matahari (aerosol
sulfur stratosfer) yang tidak mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer. Cara ini juga tidak mengurangi efek
lain dari tingginya kadar karbon dioksida sepertipeningkatan keasaman laut.
Saat ini tidak ada proyek teknik kebumian yang ditangani. Beberapa ahli
menganggap bahwa hal ini hanya mengakibatkan tekanan politik terhadap
pengurangan emisi di mana banyak negara maju (terutama Amerika Serikat) masih
enggan melakukannya. Penanaman pohon dan proyek "atap
dingin" saat ini sedang berjalan untuk mencegah perubahan iklim, dan
penumbuhan fitoplankton di lautan secara besar-besaran sedang dalam tahap
penelitian akhir dan siap diaplikasikan.
A.
Definisi
Teknik kebumian adalah aplikasi dari terraform. Teknik
kebumian melibatkan perlakuan terhadap bumi agar dapat didiami dengan layak
oleh manusia. Definisi lainnya yang lebih sempit adalah proyek rekayasa alam
terintegrasi. Recovery secara besar-besaran terhadap hidrokarbon menggunakan
sains dan teknologi dapat dimasukan ke dalam aplikasi teknik kebumian.
B.
Latar belakang
Teknik kebumian hadir karena pemanasan global. Konsep
teknik kebumian ada karena fakta sejarah mengenai gagalnya kontrol emisi dunia,
selain karena penyusutan es arktik menyebabkan akselerasi proses pemanasan
global. Cabang ilmu teknik kebumian sesungguhnya adalah ilmu yang kompleks, dan
membutuhkan berbagai disiplin ilmu:
1. Sains, meliputi kimia atmosfer,
ekologi, meteorologi, biologi tumbuhan
2. Ilmu keteknikan, meliputi teknik penerbangan
dan antariksa, balistik, teknik perkapalan
3. Manajemen dan kontrol, meliputi
manajemen risiko, penelitian operasional
Beberapa lembaga terkemuka dunia telah, atau akan,
meneliti teknik kebumian dan mencari manfaat potensial dari ilmu ini. Lembaga
itu diantaranya NASA, Royal Society, The Institute of Mechanical Engineers, dan
Parlemen Inggris. Dan LSM lingkungan internasional seperti Friends of the Earth
International dan Greenpeace sangat mendukung geoengineering.
C.
Rencana yang diajukan
Pengaturan radiasi matahari
Pengaturan radiasi matahari adalah pengurangan kadar
radiasi matahari yang menyentuh permukaan bumi untuk mencegah pemanasan global.
Cara ini tidak mengurangi kadar gas rumah kaca di atmosfer yang juga
berkontribusi terhadap peningkatan keasaman laut.
Cara yang memungkinkan untuk dilakukan adalah:
1. Aerosol sulfur stratosfer
2. Peningkatan reflektivitas awan
3. Atap dingin
4. Tabir surya luar angkasa
Penyelamatan es kutub juga dapat dipertimbangkan
sebagai pengaturan radiasi matahari, karena permukaan es yang berwarna putih
memantulkan sebagian besar radiasi matahari yang diterimanya. Es kutub juga
berperan dalam menyimpan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang lebih
jahat dari pada karbon dioksida.
Remediasi gas rumah kaca
Remediasi gas rumah kaca berarti penstabilan kadar gas
rumah kaca, terutama karbon dioksida, di atmosfer. Hal ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya:
1. Penyuburan fitoplankton di lautan
2. Pembuatan biochar
3. Daur energi biomassa
4. Penangkapan karbon di udara
Resiko dan kritik
Ketidakefektifan teknik kebumian
mungkin akan menjadi masalah utama. Hal ini terkait prediksi bahwa hasil yang
didapat tidak sesuai harap atau berada jauh di bawah harapan. Seperti contoh
penyuburan fitoplankton di lautan, mungkin tidak akan menyerap karbon dioksida
sebanyak yang diharapkan. Dan karbon dioksida mungkin akan kembali ke atmosfer
segera setelah terjadi kematian massal fitoplankton jika tidak ada predator alami yang memangsa plankton tersebut, dikarenakan proses
pembusukan.
Masalah kadar CO2 yang tidak terselesaikan
Hal ini terutama mengenai
pengaturan radiasi matahari yang tidak menyentuh aspek dari dalam atmosfer bumi
itu sendiri. Pengaturan radiasi matahari tidak mengurangi kadar karbon dioksida
di atmosfer, sehingga peningkatan keasaman laut akan terus terjadi.
Pengendalian dan variasi kemungkinan
Teknik kebumian mungkin tidak
akan berjalan dengan mulus dikarenakan adanya berbagai faktor eksternal di luar
proyek teknik kebumian seperti El Nino, letusan gunung berapi, dan solar
flare.
Efek samping
Penggunaan sulfur di atmosfer
mungkin akan memengaruhi keadaan ozon. Dan juga terdapat
berbagai kemungkinan seperti perubahan daur hidrologi yang dapat menyebabkan musim kering, banjir,
dan sebagainya.
Militerisasi
Teknik kebumian dapat digunakan
sebagai senjata pemusnah masal untuk menciptakan suatu keadaan buruk
bagi iklim suatu wilayah. Teknik kebumian juga dapat digunakan sebagai suatu
cara untuk menciptakan keadaan yang baik bagi satu pihak untuk melakukan
operasi militer.